Cabai

Semanis-manisnya gula tak semanis kenangan.
Seasin-asinnya air laut tak seasin pengalaman.
Sepedas-pedasnya gula tak sepedas omelan mertua.
Sepahit-pahitnya jamu tak sepahit sekarang atau susah.

Semoga hari anda selalu indah dan selalu menyenangkan. Sepertinya bagi ibu-ibu rumah tangga akan merasa terpaksa jika berada di pasar. Dulu uang 150.000 IDR sudah bisa buat membeli segala macam kebutuhan. Tapi sekarang uang segitu hanya bisa di belanjakan ke 1 kilogram cabai saja.

Aku merasa simpatik dengan menteri perekonomian keluarga atau ibu-ibu rumah tangga yang bisa mengatur dan mengelola penghasilan suaminya.

Harga yang memberatkan semua kalangan.
Di saat harganya yang melangit, nafsu lidah orang Indonesia tetap tak bisa di rubah.
Mayoritas orang-orang Indonesia suka dengan rasa pedasnya cabai.

Memang tak nikmat jika sebuah masakan hanya terasa manis dan asin saja.

Aku terkadang merasa kasihan kepada pedagang makanan seperti pedagang bakso dan Warung Tegal. Mereka harus menambahkan belanjaan mereka hanya untuk menuruti nafsu pelanggan.

Di mata pelanggan mereka hanya minta rasanya yang pedas dan tidak hitung berapa takaran cabainya.

Menurutku saya sendiri jangan terlalu sering kita mengkonsumsinya. Selain karena rasa toleransiku aku juga takut terkena penyakit maag atau Sindrom iritasi pada usus besar.

Memang cabai banyak kandungannya seperti Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C yang bagus untuk imunitas tubuh, Karotenoid, Violaxanthin, Lutelin dan Capsaicin. Karena Capsaicin inilah yang sering membuat hidung kita rasanya meler seperti orang nangis.

Itu yang saya baca di https://www.alodokter.com/tak-hanya-pedas-banyak-manfaat-cabai-untuk-kesehatan-tubuh

Maaf saya hanya bisa membaca dan menirunya. Semua terserah anda yang punya selera.

Dan aku tidak melarang siapa pun untuk menghindarinya. Karena aku sadar kalau rasa tak bisa di bohongi dan harga cabai tak bisa di kontrol. Karena harga cabai yang naik tinggi dan turun drastis.

Ada baiknya untuk menghindari lonjakan harga yang fluktuatif, sedikit kreatifitas kita lakukan. Tak perlu lahan yang luas atau kebun yang lebar. Coba kita tanan dan di jejerkan dengan tanaman hias rumah kita.
Saya yakin, nanti pohon cabai akan sedikit menolong kita.

Di kesempatan yang pendek ini, saya mengambil beberapa photo dari pohon penolong ekonomi lingkup rumah tangga,
Saya apresasiakan kedua jempol saya.
Saya simpatik dengan kreatifitas.