Kalah perang

Hallo semua, bagai mana hari ini semoga anda selalu bahagia.

Kata ayo semangat, aku kadang merasa geli dengan ucapan seperti itu. Tak mudah mendongkrak keniatan hati hanya dengan ucapan.

Seseorang bisa lemas atau semangat tergantung hasilnya, kalau hasilnya banyak sudah tentu hati kita tanpa di perintah pun akan bergerak.

Dan sebaliknya jika hasilnya minim atau bahkan tidak ada, apa yang di semangatkan? Hanya buang-buang waktuku saja.

Di kelas bawah seperti usahaku sekarang, usahaku termasuk beruntung. Hanya butuh tenaga extra untuk menjalankan usahaku.

Aku tetap bersyukur, walau pun hasil tak sesuai usaha. Setidaknya ada bonus sehat dari cara kerjaku yang mengayuh pedal seharian.

Aku sering menasehati ibuku yang mengeluh dengan usahanya di pasar yang sekarang sepi tidak seramai dulu.

Aku hanya mengarahkan kepada ibuku untuk jangan mengeluh dan untuk ambil hikmahnya saja karena dengan usaha kecil beliau, beliau bisa berolahraga gratis

Malam ini aku kedatangan tamu tak bernyawa, tapi punya cerita sendiri.

Teman di jalan menitipkan kepada saya grobag tempurnya dalam usaha, dia gagal dan menyerah.
Dia menawarkan kepada saya grobag untuk menjual dengan harga 3 juta IDR.

Aku hanya mengiyakannya dan merasa kasihan. Tak sedikit teman saya harus mengeluarkan uang untuk membuat grobagnya.

Kata dia untuk membuat grobag dengan bahan aluminium dan kaca mengeluarkan uang 4,2 juta IDR.

Bagi saya uang yang fantastis. Tapi khayalan tak sama dengan kenyataan.
Hanya berjalan 2 minggu, temanku gagal dan kehabisan modal.

Saya pernah mencicipi masakannya, untuk rasa sebenarnya tidak begitu mengecewakan. Apa mungkin terlalu ketatnya persaingan?

Kalau dari pengamatan saya, memang usaha jalanan semakin banyak.
Dari beberapa teman saya kebanyakan mereka dulu pekerja pabrik yang telah di pecat.

Memang kalau kata pemerintah usaha kecil mikro berkembang pesat.
Kata yang mudah sekali untuk di ucapkan, hanya tinggal pesan dan serahkan, lalu terserah si penerima grobagnya.

Menurutku tak menjamin seseorang sejahtera hanya dengan bantuan material, tapi kami lebih membutuhkan bantuan dorongan. Mungkin kalau banyak rakyat indonesia yang bekerja dan berpenghasilan.

Kami yang usaha tanpa lulusan pun akan terkena dampak sejahteranya.
Tapi semua kebijakan itu bukan di tangan kita, lewat tulisan ini, saya hanya mengungkapkan keprihatinan kami para pedagang kaki lima.

Doa saya semoga anda selalu sehat dan sukses. Amin