Politik Yang Tak Tampak Itu Yang Menentukan
Euforia politik sangatlah riuh di negeri ini. Saat pemilu tahun 2019, saya mendukung salah satu paslon. Namun tahun 2024 saya tak akan mendukung manapun. Apa sebabnya, politik permukaan yang ada hanya membuat gesekan di masyarakat.
Jika saya secara pribadi memperhatikan, anda mungkin boleh tidak setuju, ada gerakan politik yang tak tampak. Yaitu sekumpulan para elit yang melakukan deal-deal menentukan siapa yang jadi dan siapa yang tidak jadi.
Politik dibalik layar itu lebih menentukan. Selama ini kita hanya disuguhi dialog survey dan debat kusir para politisi. Namun kenyataan berbicara lain.
Masyarakat disuguhi tontonan politik yang tidak lucu. Mereka diadu domba untuk saling membela calon masing-masing terkadang akibatnya teman bisa saling bermusuhan. Ini memang kemauan para elit itu agar masyarakat tidak paham apa yang sedang dilakukan ditingkat atas.
Oleh karena itu, masyarakat juga harus cerdas tidak terjebak pada politik luar yang keras dan sengaja dibentur-benturkan. Hal yang paling mudah adalah masalah agama , adat dan tradisi.
Satu kelompok agama diafilisiakan dengan salah satu paslon tertentu dan kelompok lainya dengan paslon yang lain. Para penebar fitnah bicara di TV dan sosmed menggunakan isu agama, tradisi dan hal yang memang sudah terjadi perbedaan sejak dulu kala. Perbedaan yang merupaka sebuah keniscayaan dan tak perlu dipermasalahkan. Apa yang terjadi, satu isu dilempar maka kelompok lain akan menyerang. Masyarakat dibuat panas seolah-olah akan terjadi permusuhan besar antara dua kelompok tersebut. TV menjadi kompor yang membakar sehingga membuat situasi makin panas. Parahnya pihak TV mengundang "pegiat sosial media" sebagai nara sumber bukan para ahli yang berasal dari akademisi. "Para pegiat sosial" media berdebat tidak dengan keilmuan tetapi dengan prasangka mereka sendiri. Ini dipertontonkan ke publik sehingga menimbulkan kebencian semakin menjadi-jadi akibat ucapan para pegiat sosial media itu yang kurang tepat dan terkadang profokatif.
Hal seperti ini terus berulang-ulang sehingga terbentuklah mindset dua kelompok besar yang siap bertengkar, atau beradu fisik. Dan Devide et impera telah berhasil. Setelah itu tinggal menunggu pemicunya.
Ketika rakyat dibawah siap beradu otot, kelompok elit menentukan dan membagikan kursi-kursi empuk. Siapa yang duduk diatasnya akan mendapatkan gaji dari pajak yang diambil oleh rakyat.
Siapa the grand designer yang menentukan politik tak tampak itu? ya.. silahkan kalian analisa sendiri.
Benar mas, gol put ajalah siapa aja yang jadi aku ikuuut
Congratulations, @lebah Your Post Received a 100% BEE Boost.
@lebah Burnt 5.311 HELIOS & We Followed That Lead.
Contact Us : HELIOS Token Discord Channel
!MEME
Credit: born2rock
Earn Crypto for your Memes @ HiveMe.me!
Ini merupakan senjata ampuh yang bisa di gunakan untuk menggiring masyarakat kita. dan sudah sangat terbukti, Pilkada DKI salah satu buktinya.
semoga pemilu tahun depan masayarakt jadi makin bersatu, toh nanti para politisi itu hanya akan berbagi kuasa, dan uang diatas sana.